Assessment adalah istilah yang sangat familiar di divisi Human Resources Development (HRD) dan menjadi bagian penting dalam rekrutmen, baik untuk merekrut calon karyawan potensial maupun menyeleksi karyawan yang akan dipromosikan untuk naik jabatan. Lalu, apa itu assessment, tujuan, dan apa saja jenis assessment? Baca penjelasan di bawah ini, yuk.
Apa Itu Assessment?
Assessment adalah serangkaian tes yang diberikan perusahaan kepada calon karyawan maupun karyawan, untuk mengetahui kualitas dan kecocokan mereka dengan posisi atau jenis pekerjaan tertentu.
Pentingnya Memberikan Assessment kepada Calon Karyawan dan Karyawan
Apa saja tujuan assessment? Tak hanya untuk mengidentifikasi kecocokan calon karyawan dan karyawan pada posisi tertentu saja, tetapi assessment juga memiliki manfaat lain dalam proses pengembangan perusahaan, seperti:
- Mengetahui kekuatan dan kekurangan karyawan.
- Hasil dari assessment menjadi penentu saat mempromosikan karyawan naik jabatan.
- Mempererat hubungan antara perusahaan dengan karyawan.
- Membantu perusahaan untuk memberikan apresiasi kinerja yang sesuai, sehingga karyawan termotivasi mempertahankan kinerja, bahkan meningkatkannya.
- Membantu HRD menyesuaikan pelatihan yang dibutuhkan karyawan dan rencana pelaksanaannya.
- Monitoring kinerja tim.
- Untuk mengetahui etos kerja, skill, kepribadian, dan keterampilan karyawan, yang berdampak pada kemajuan perusahaan.
Jenis Assessment untuk Rekrutmen Karyawan Baru
Ada 4 jenis assessment dalam proses rekrutmen karyawan baru, seperti kepribadian dan integritas, kemampuan kognitif, kondisi fisik, dan keterampilan. Berikut ulasannya!
1. Kepribadian dan Integritas
Tes kepribadian akan membantu perusahaan mengukur atau mengetahui peluang kecocokan calon karyawan dengan lowongan pekerjaan yang tersedia. Bentuk tes kepribadian ini beragam. Ada 16 personalities, Big Five, DISC, MBTI, dan lainnya.
Dalam tes kepribadian juga ada tes integritas. Tes ini untuk menilai kejujuran calon karyawan dalam mematuhi aturan perusahaan, bahkan bisa menunjukkan kandidat yang suka terlambat, mencuri, menipu, dan lainnya. Bentuk tesnya berupa pertanyaan rahasia dan terbuka yang diajukan langsung oleh rekruter.
2. Kemampuan Kognitif
Tes kemampuan kognitif berhubungan dengan kualitas karyawan terhadap pekerjaan. Tujuan tes kognitif untuk mencari tahu kecerdasan umum dan kemampuan kandidat, seperti kemampuan berpikir kritis, mengatasi masalah, hingga mempelajari hal baru. Bentuk tes kognitif berbentuk numerik, verbal, penalaran abstrak, dan penalaran logis.
3. Kondisi Fisik
Tes kondisi fisik berguna untuk mengetahui kekuatan dan ketahanan fisik calon karyawan. Umumnya, tes ini diberlakukan bagi kandidat yang melamar pada posisi tertentu yang dalam bekerja membutuhkan fisik yang bugar, seperti operator produksi di perusahaan manufaktur. Kondisi fisik yang baik akan memastikan keselamatan karyawan dalam bekerja.
4. Keterampilan
Tes keterampilan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan kandidat terkait pekerjaan yang dilamar, baik pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman bekerja sebelumnya maupun yang dipelajari. Tes ini akan lebih mudah dilalui oleh kandidat yang melamar sesuai pengalaman kerja atau passion. Contoh, tes keterampilan Microsoft Excel untuk lowongan posisi admin.
Jenis Assessment untuk Menaikkan Jabatan Karyawan
Tes psikometri, role playing, analisis kasus, serta presentasi menjadi jenis assessment yang berguna untuk mengetahui kualitas kepemimpinan karyawan. Kualitas yang dimaksud, yaitu leadership, kemandirian, kemampuan mendelegasikan tugas, bahkan problem solving. Simak penjelasan masing-masing jenis assessment untuk menaikkan jabatan karyawan berikut ini.
1. Psikometri
Pada dasarnya, tes psikometri tidak jauh berbeda dengan tes kognitif. Tes ini menggunakan metode uji statistik yang juga diterapkan dalam uji validitas, reliabilitas dan prosedur standar penilaian. Tujuan penyelenggaraan tes untuk:
- Mengetahui bakat, karakter, minat, dan potensi kognitif karyawan. Tes psikometri dikenal juga sebagai psikotes.
- Mengetahui kemampuan karyawan dalam hal penalaran angka, verbal, dan abstrak.
- Mencari tahu tingkat kecocokan karyawan dengan pekerjaan barunya berdasarkan kepribadian, pengetahuan, hingga kapabilitas dalam menyelesaikan permasalahan.
2. Role Playing dan Analisis Kasus
Assessment role playing adalah tes yang berupa simulasi dari pekerjaan atau posisi yang akan ditempati. Pada tes ini, perusahaan akan menguji kemampuan karyawan dalam menghadapi berbagai skenario pada jabatan baru, misalnya cara karyawan bernegosiasi dengan perusahaan rekanan.
Bersamaan dengan tes role playing, perusahaan juga akan memberikan tes analisis kasus untuk mengetahui kemampuan analisis karyawan. Contohnya, perusahaan akan menempatkan karyawan dalam beberapa situasi tertentu, kemudian karyawan harus memberikan solusi untuk mengatasi setiap situasi yang dihadapinya.
3. Presentasi
Beberapa jabatan umumnya mengharuskan karyawan memiliki kemampuan presentasi, termasuk mampu mempresentasikan pekerjaan barunya. Tes presentasi ini juga penting dilakukan untuk menilai kemampuan karyawan dalam menjelaskan produk atau layanan. Kemampuan presentasi yang mudah dimengerti dan bisa mempengaruhi orang lain biasanya memperbesar peluang karyawan untuk lolos dalam tes ini.
Keberhasilan proses rekrutmen tak hanya ditentukan dari assessment saja, tetapi juga dipengaruhi semua tahapan dalam proses rekrutmen. Termasuk berbagai tes seleksi rekrutmen calon karyawan, yang salah satunya adalah tes psikologi. Pelajari seputar tes psikologi berikut ini: Efektivitas Tes Psikologi untuk Rekrutmen Karyawan