Pengertian Take Home Pay (THP) adalah penghasilan bersih yang diterima karyawan setelah melalui proses perhitungan berbagai pendapatan (tetap dan tidak tetap), berbagai tunjangan, serta telah dikurangi kekurangan komponen pemotongan gaji (PPh 21, iuran BPJS, angsuran pinjaman, dan sebagainya). Sederhananya, take home pay adalah gaji bersih yang karyawan terima dan bawa pulang. Cari tahu juga perbedaan take home pay dan gaji, komponen perhitungan take home pay, cara menghitung take home pay, dan contohnya dalam artikel ini, yuk.
Perbedaan Take Home Pay dengan Gaji Pokok
Gaji berbeda dengan Take Home Pay (THP). Gaji adalah sejumlah uang yang karyawan terima sebagai imbal hasil atas pekerjaan yang sudah dilakukan dan nominalnya sesuai dengan kesepakatan antara karyawan dengan pemberi kerja. Di slip gaji, kamu bisa melihat gaji dengan nama gaji pokok. Gaji pokok adalah upah dasar (belum termasuk tunjangan dan belum dipotong dengan kewajiban).
Lalu, apa itu THP? Take Home Pay atau THP adalah gaji kotor (gaji pokok yang sudah ditambahkan dengan tunjangan dan pendapatan lainnya), kemudian dikurangi dengan berbagai kewajiban (pajak PPh 21, iuran jaminan sosial, iuran dana pensiun, pinjaman, dan sebagainya).
Komponen Perhitungan Take Home Pay
Ada beberapa komponen perhitungan take home pay yang umum diterapkan di banyak perusahaan, yaitu:
Pendapatan Rutin
Pendapatan rutin adalah pendapatan yang diberikan perusahaan secara rutin kepada karyawan sesuai dengan kesepakatan saat negosiasi gaji dalam proses rekrutmen dan tercantum pula dalam perjanjian kerja. Pendapatan rutin, meliputi: gaji pokok, tunjangan tetap yang dibayarkan bersamaan dengan gaji, dan tunjangan tidak tetap.
Pendapatan Insidental
Pendapatan insidental adalah pendapatan yang hanya diterima karyawan pada momen atau dengan alasan tertentu, dan tidak selalu didapatkan setiap bulan. Contohnya, insentif, bonus, uang lembur, THR, hadiah atas prestasi, dan sebagainya.
Komponen Pemotongan Gaji
Komponen pemotongan gaji adalah sejumlah uang yang akan mengurangi nominal pendapatan karyawan, seperti pajak penghasilan atau PPh 21, iuran jaminan sosial (iuran BPJS Kesehatan dan iuran BPJS Ketenagakerjaan), pinjaman karyawan, atau bisa pula iuran dana pensiun.
Cara Menghitung Take Home Pay
Jika sudah memahami komponen perhitungan take home pay, kamu akan lebih mudah memahami cara menghitung take home pay.
Rumus THP = (Pendapatan rutin + pendapatan insidental) – (komponen pemotongan gaji).
Agar lebih mudah memahami cara menghitung THP, baca saja langsung contoh menghitung take home pay pada pembahasan selanjutnya. Selain perhitungan take home pay karyawan. Ketahui juga cara menghitung kenaikan gaji karyawan, yang umumnya terjadi secara berkala. Simak artikel berikut: Cara Menghitung Kenaikan Gaji Karyawan
Contoh Perhitungan Take Home Pay
Marcellino bekerja di PT Matahari Terbit dengan perincian pendapatan dan komponen pemotongan gajinya sebagai berikut:
Pendapatan
Gaji pokok: 7.000.000,- per bulan.
Tunjangan transportasi: 500.000,- per bulan.
Tunjangan makan siang: 500.000,- per bulan.
Bonus sales: 2.000.000,-
Komponen Pemotongan Gaji
Iuran BPJS Kesehatan: 150.000
Iuran BPJS Ketenagakerjaan: 100.000
Pajak PPh 21: 200.000
Iuran dana pensiun: 200.000
Contoh Take Home Pay Marcellino:
= (Pendapatan tetap + Pendapatan insidental) – (komponen pemotong gaji)
= (7.000.000 + 500.000 + 500.000 + 2.000.000) – (150.000 + 100.000 + 200.000 + 200.000)
= (10.000.000) – (650.000)
= 9.350.000
Maka, take home pay Marcellino bulan ini sebesar Rp 9.350.000,-
Kini kamu sudah mengerti apa itu take home pay dan cara menghitungnya setelah dikurangi komponen-komponen potongan upah. Ketahui juga cara menghitung gaji berdasarkan status karyawan di perusahaan yuk: Cara Menghitung Gaji Karyawan yang HRD Wajib Tahu!