Apakah ini pertama kalinya kamu mengikuti interview kerja setelah lulus kuliah? Jika ya, pastinya pengalaman ini cukup menantang ya. Persiapan yang matang adalah kuncinya. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan percaya diri serta bisa membantu kamu mendapatkan pekerjaan pertamamu. Salah satu persiapannya yaitu mengetahui jenis pertanyaan yang kemungkinan diajukan dan cara menjawabnya. Baca ulasannya disini, yuk.
Pertanyaan Interview Kerja Fresh Graduate yang Umum Ditanyakan
Ada beberapa pertanyaan interview dan jawabannya untuk fresh graduate yang sering ditanyakan oleh HRD atau rekruter, di antaranya:
1. Ceritakan tentang Diri Kamu
Sebenarnya pertanyaan interview kerja ini tak hanya diajukan kepada pelamar fresh graduate saja, tetapi juga diajukan kepada pelamar kerja yang sudah memiliki pengalaman. Tujuannya, HRD ingin mengenal karakter dan kepribadian kamu. Untuk itu, kamu bisa mulai menjawab pertanyaan ini dengan menyebutkan nama lengkap, usia, latar belakang pendidikan, dan pengalaman selama mengikuti perkuliahan, organisasi atau magang. Hindari bercerita hal-hal yang tak relevan dengan diri kamu, ya.
Contoh:
“Nama saya Clarine Chatarina, usia 22 tahun, lulusan ilmu komunikasi. Saat berkuliah, saya aktif di BEM dan pernah magang kerja selama 3 bulan di digital agency sebagai account manager. Saya memiliki keterampilan bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Bahkan pernah menjuarai kontes pidato bahasa Inggris yang diadakan oleh kampus. Kemampuan komunikasi yang saya miliki sangat membantu pada pengalaman magang sebelumnya. Apalagi ketika itu, saya harus berkomunikasi dengan tim dan juga klien terkait project yang sedang berjalan, agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, saya juga senang belajar hal-hal baru. Berbekal kemampuan dan pengalaman tersebut, saya harap dapat berkontribusi di perusahaan ini.”
Perkenalan diri saat interview membutuhkan latihan yang cukup agar bisa lancar, khususnya untuk fresh graduate. Simak caranya di artikel berikut: CV Bahasa Inggris dan Tips Membuatnya
2. Apa Hobi Kamu?
HRD bertanya tentang hobi kamu sebenarnya karena ingin tahu, apa yang kamu lakukan ketika punya waktu luang. Cara seseorang menghabiskan waktu luang bisa menunjukkan karakternya yang berfokus pada produktivitas atau tidak. Itu sebabnya, ketika memberikan jawaban untuk pertanyaan ini, sebutkan hobi yang berkaitan dengan soft skill yang kamu miliki.
Contoh:
“Saya hobi memasak, mencoba resep baru, dan senang berbelanja di pasar. Sebelum memasak, saya akan membuat perencanaan resep, mempelajari resep melalui internet. Kemudian, saya membuat budgeting biaya memasak, pergi ke pasar untuk mencari bahan-bahan, dan mencoba resep baru di waktu luang. Ternyata, hobi saya ini membantu saya belajar memahami cara membuat perencanaan kegiatan, senang mempelajari hal baru, mampu berkomunikasi efektif dan bernegosiasi, serta bisa menetapkan skala prioritas.”
3. Kenapa Kamu Ingin Bekerja di Sini?
Kamu bisa menjawabnya secara singkat dengan mengutarakan alasan bahwa posisi yang ditawarkan sesuai latar belakang pendidikan dan keahlian kamu. Beritahukan juga bahwa kamu menyukai pekerjaan tersebut. Cara menjawab pertanyaan ini selengkapnya bisa kamu pelajari di artikel berikut: Cara Menjawab “Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami”
Contoh:
“Saya ingin bekerja di sini karena posisi yang ditawarkan sesuai dengan latar belakang pendidikan ilmu komunikasi dan sesuai dengan keterampilan yang saya miliki, yaitu berkomunikasi secara efektif serta mampu melakukan presentasi dan public speaking dengan baik. Saya sangat berharap bisa bergabung di perusahaan Anda sehingga dapat berkontribusi dan mengaplikasikan berbagai ilmu yang saya miliki untuk membantu perkembangan perusahaan di masa mendatang.”
4. Kenapa Kamu Melamar di Perusahaan Ini?
Supaya bisa menyampaikan ketertarikanmu dengan baik terhadap perusahaan kepada HRD, kamu bisa menghubungkan informasi yang kamu dapatkan terkait perusahaan dengan skill yang dimiliki. Misalnya, budaya kerja atau culture perusahaan sesuai dengan diri kamu. Selain itu, employer branding atau review positif dari karyawan yang sudah bekerja di sana sangat menarik perhatian.
Contoh:
“Saya mencari informasi terkait perusahaan, baik melalui internet maupun teman saya. Ternyata beberapa value perusahaan, seperti pengembangan diri, bekerja profesional, dan memiliki integritas, sesuai dengan value pribadi saya. Jadi, saya sangat berharap bisa bekerja di sini untuk mengembangkan diri, memiliki karier yang baik, serta mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan saya untuk kemajuan perusahaan.”
5. Apa yang Kamu Ketahui tentang Posisi dan Perusahaan Ini?
Memiliki pengetahuan dan informasi mengenai perusahaan akan menunjukkan antusiasme kamu di mata perekrut. Oleh karena itu, lakukan riset sebanyak mungkin terkait posisi, job description, dan perusahaan yang kamu lamar. Informasi seperti visi misi perusahaan, produk atau jasa yang ditawarkan, dan kompetitor, akan membantu kamu memiliki wawasan yang luas terkait perusahaan. Dengan begitu, tugas HRD saat onboarding bisa lebih ringan.
Contoh:
“Saya melamar untuk posisi public relation. Tugas utamanya membangun identitas brand dan perusahaan, memonitor aktivitas kompetitor, dan menjaga citra yang baik. Sementara untuk perusahaan, saya tahu perusahaan ini bergerak di bidang periklanan dengan klien yang tersebar luas di seluruh Indonesia, bahkan beberapa kali mendapatkan penghargaan. Menurut saya, penghargaan tersebut layak perusahaan dapatkan mengingat produk, layanan, dan iklan-iklan dari perusahaan ini unik, menarik, dan inovatif dibandingkan kompetitor.”
6. Kenapa Kami Harus Menerima Kamu?
Jawaban ideal untuk pertanyaan interview kerja ini adalah menghubungkan skill, pengalaman, dan kemampuan kamu pada kriteria, budaya perusahaan, dan job description. Pastikan kamu menyebutkan kriteria yang paling menonjol dibandingkan kandidat lainnya.
Contoh:
“Saya memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam 5 bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, dan bahasa Korea. Selain memiliki keterampilan komunikasi, saya juga terampil menulis sehingga jika dibutuhkan perusahaan, saya bisa membuat press release, menulis kata sambutan untuk atasan, bahkan punya jaringan yang luas ke berbagai media besar di Indonesia.”
7. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kamu?
Pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan diajukan pewawancara karena ingin menggali kelebihan dan kekuranganmu, mencari tahu kecocokan potensi yang kamu miliki dengan posisi yang dilamar, serta mencari tahu seberapa banyak kamu mengenal diri sendiri. Maka, pastikan kelebihan yang kamu sebutkan sesuai atau relevan dengan posisi yang kamu lamar. Sementara untuk kekurangan, pilihlah kekurangan yang kamu tahu solusi untuk mengatasinya. Ingat, tidak ada manusia yang tidak memiliki kekurangan. Jadi, sebaiknya hindari mengatakan kalau kamu tidak punya kekurangan.
Contoh:
“Saya orang yang perfeksionis dan selalu berusaha memberikan hasil kerja terbaik. Saya juga terampil berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan baik sehingga dapat meminimalisir terjadinya miskomunikasi. Sayangnya, karena keinginan yang besar untuk memberikan hasil kerja terbaik, saya jadi sering berfokus pada hal detail, dan membuat pekerjaan jadi sedikit lebih lama selesai. Tetapi akhir-akhir ini saya, sudah berhasil mengatasi kekurangan tersebut setelah belajar tentang skala prioritas.”
8. Apa Kegiatan Kamu Selama di Kampus?
Kamu bisa menceritakan kegiatan atau aktivitasmu selama menjalani masa perkuliahan. Misalnya, aktif berorganisasi dan jadi pengurus dengan jabatan tertentu, rutin mengikuti lomba, dan lainnya. Kalaupun tidak aktif berorganisasi, berikan alasan yang logis dan masuk akal.
Contoh:
“Selama kuliah, saya tidak sempat ikut organisasi atau kegiatan ekstra kampus. Kalaupun ikut, biasanya hanya kegiatan yang memang wajib diikuti, seperti seminar, praktikum, atau bimbingan ke dosen. Ini karena saya harus bekerja sepulang kuliah untuk membiaya pendidikan sekaligus untuk menambah pengalaman.”
9. Kamu Lebih Senang Bekerja Sendiri atau Kelompok?
Tidak ada jawaban yang salah maupun benar dalam pertanyaan ini. Pilihlah yang paling sesuai dengan diri kamu dan sebutkan alasannya.
Contoh:
“Saya lebih senang bekerja sendiri karena saya termasuk orang yang perfeksionis dalam bekerja, sehingga perlu membuat perencanaan matang terlebih dahulu sebelum mulai bekerja. Tetapi jika di dalam perusahaan sudah ada standar pekerjaan yang berlaku untuk setiap karyawan, saya siap bekerja bersama tim. Apalagi, bekerja di dalam tim memungkinkan untuk menghasilkan ide-ide baru yang dapat membantu perkembangan perusahaan.”
10. Apa Sebelumnya Kamu Sudah Punya Pengalaman Kerja?
Kamu bisa memberitahukan pengalaman kerja di organisasi kampus, pengalaman magang, kerja paruh waktu, freelance, dan lainnya. Ini akan menjadi nilai tambah bagi HRD untuk mempertimbangkan kamu sebagai kandidat potensial. Lebih baik lagi kamu jelaskan pula kegiatan atau tugas kamu dalam pekerjaan atau organisasi yang kamu ikuti.
Contoh:
“Saya memiliki pengalaman magang sebagai social media admin di salah satu digital agency. Tugas saya, membangun hubungan baik dan berkomunikasi secara virtual dengan pelanggan, mendengarkan curhat pelanggan, dan berusaha membalas setiap pesan atau komentar sebaik mungkin.”
11. Apa Ada yang Ingin Ditanyakan?
Meski terkesan sepele, pertanyaan ini jangan kamu lewatkan begitu saja. Sebab, pertanyaan ini bisa jadi penentu, apakah HRD akan mempertimbangkan untuk menerima kamu bekerja atau tidak. Pertanyaan ini biasanya diajukan rekruter untuk mengetahui keseriusan dan antusiasme kamu terhadap lowongan kerja yang ditawarkan serta perusahaan. Nah, berikut beberapa topik bahasan yang bisa jadi bahan pertanyaan kamu:
- Berapa lama estimasi pengumuman seleksi, untuk mengetahui saya diterima atau tidak?
- Bagaimana tepatnya keseharian pekerjaan pada posisi yang saya lamar? Apa yang seharusnya saya tahu terlebih dahulu, tetapi tidak tercantum di website perusahaan?
- Ritme kerja seperti apa yang perusahaan harapkan dari karyawannya?
- Apakah ada jenjang karir dan bonus untuk karyawan berprestasi? Apakah perusahaan memberikan kesempatan dan memfasilitasi karyawan untuk melanjutkan pendidikan atau meningkatkan keahlian dengan ikut pelatihan?
Nah, itulah beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan kepada fresh graduate. Umumnya, karena fresh graduate belum memiliki banyak pengalaman. Kemampuan mendeskripsikan diri dengan baik saat interview sangat penting untuk memperbesar peluang lolos ke tahap selanjutnya. Baca selengkapnya di sini: Cara Menjelaskan Deskripsi Diri dengan Baik saat Interview