Dalam membuat CV yang menarik dan berkualitas, kamu harus memastikan bahwa dokumen tersebut dibuat dengan layout yang rapi, memuat informasi penting, serta relevan dengan posisi yang dibutuhkan. Lalu, bagaimana sih langkah-langkah dalam membuat CV yang bagus? Baca artikel ini sampai selesai untuk tahu jawabannya yuk.
1. Buat CV Mudah Dibaca
Berdasarkan referensi dari situs Zety, HRD hanya menghabiskan waktu kurang lebih 6 detik untuk memindai berkas lamaran kerja. Maka kunci utama agar CV-mu terlihat oleh HRD, kamu harus menggunakan format yang rapi dan terorganisir dengan baik. Selain itu, format yang tepat juga membuat rekruter menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari tahu tentang kualifikasimu.
2. Pilih Layout dan Font yang Jelas
CV yang bagus dan mudah dibaca memiliki layout (tata letak) rapi dan konsisten. Misalnya, ada jarak 1 inci di setiap sisi kertas, menggunakan kolom-kolom untuk setiap headings (judul) spesifik, dan sebagainya.
Selain memilih layout, perhatikan juga pilihan font yang membuat tulisan bisa terbaca jelas dan tampak profesional, seperti menggunakan jenis huruf Tahoma, Arial, Helvetica, Calibri, Times New Romans, atau Book Old Style. Ukuran font untuk teks dalam CV, sebaiknya gunakan antara 11-12 pt. Sementara untuk judul, pilih ukuran 14-16 pt, di-bold, atau diberi garis bawah, agar bisa dilihat dengan jelas oleh rekruter.
Beberapa contoh CV yang sudah jadi di artikel berikut ini, bisa membantu kamu dalam memilih layout dan font yang tepat untuk CV yang sedang kamu buat. Simak yuk: Contoh CV dalam Bahasa Indonesia yang Menarik Perhatian HR
3. Memuat Informasi Penting
Informasi terkait identitas diri dan kontak merupakan salah satu bagian yang paling sering dilihat lebih dulu oleh rekruter. Jangan sampai rekruter sudah tertarik dan akhirnya memutuskan memilih kandidat, ternyata kandidat nggak mencantumkan informasi kontak yang bisa dihubungi. Ini tentu saja akan merepotkan sekaligus membuang waktu.
Untuk itu, pastikan kamu mencantumkan informasi lengkap. Mulai dari identitas diri, nomor telepon/ponsel aktif, alamat email, dan boleh juga mencantumkan URL LinkedIn. Pencantuman alamat domisili termasuk opsional. Tetapi kadang rekruter mempertimbangkan alamat domisili kandidat saat mau memutuskan, memilih atau tidak memilih kandidat.
Informasi penting lainnya yang juga harus ada dalam CV, antara lain keahlian, riwayat pekerjaan, latar belakang pendidikan, serta minat dan bakat (yang relevan dengan posisi pekerjaan yang dilamar).
4. Pastikan CV Relevan dengan Posisi yang Dilamar
Hindari mengirimkan CV yang sama untuk beberapa posisi/pekerjaan yang berbeda. Sebab, pada tiap posisi pasti punya kualifikasi tersendiri yang harus dipenuhi pelamar kerja. Untuk itu, kamu harus mempersonalisasi satu berkas lamaran kerja hanya untuk satu posisi atau satu lowongan pekerjaan saja. Tujuannya, untuk meningkatkan relevansi Curriculum Vitae dengan masing-masing lowongan kerja.
Ingin CV yang kamu buat langsung mendapatkan rekomendasi lowongan kerja yang relevan? Gunakan aplikasi pembuat CV berikut ini yuk: http://18.141.131.125/blog/aplikasi-untuk-membuat-cv-gratis/
5. Tulis Riwayat Pekerjaan dan Pendidikan dari yang Terbaru
Saat menuliskan latar belakang pendidikan, kamu cukup menuliskan pendidikan terakhir beserta jurusan dan nilai yang kamu raih. Misalnya: S1 Desain Komunikasi Visual, Universitas Atma Jaya, IPK 3,8. Lalu pada riwayat pekerjaan, masukkan hanya beberapa pengalaman kerja saja. Pilih yang paling relevan dengan posisi yang dilamar dan urutkan dari yang terbaru.
6. Tulis Ringkasan Singkat yang Bisa Menarik Perhatian
Buat deskripsi pendek mengenai diri kamu dalam satu paragraf, meliputi siapa kamu, keahlian terbaik yang kamu miliki, bahkan prestasi atau pencapaian yang pernah kamu raih. Isi deskripsi atau ringkasan singkat ini harus bisa menarik perhatian dan mengundang rasa penasaran. Setelah deskripsi jadi, letakkan di bagian atas CV, tepatnya berada di bawah nama kamu.
Contoh:
7. Cantumkan Foto yang Profesional
Mencantumkan foto pada CV bisa kamu lakukan untuk menarik perhatian rekruter dan membangun kredibilitas. Foto seperti apa sih yang bagus untuk dicantumkan?
- Ukuran pasfoto yang ideal untuk CV fisik adalah 4 x 6, sementara jika CV dikirimkan secara online, sebaiknya gunakan ukuran tidak lebih dari 300 dpi.
- Gunakan foto yang paling baru atau minimal foto yang diambil dalam 6 bulan terakhir.
- Lebih bagus ambil foto di studio agar terlihat lebih profesional.
- Kenakan pakaian yang membuat kamu terlihat profesional. Untuk laki-laki, misalnya menggunakan kemeja, baju berkerah, baju batik, atau jas. Sementara untuk perempuan bisa mengenakan blouse, blazer, kemeja, baju berkerah, dan jenis pakaian lain yang bisa membuat penampilanmu lebih maksimal.
- Wajah terlihat positif dan postur tubuh tegak.
- Kualitas foto bagus, tidak buram, tidak pecah, dan jangan kebanyakan editan.
8. Menggunakan Satu Template CV untuk Satu Posisi
Cara terbaik agar CV kamu dilirik rekruter adalah harus “terlihat” unik dan berbeda. Berbeda di sini bukan berarti kamu harus membuat desain yang berlebihan, melainkan kamu bisa berlatih membuat template khas dirimu sendiri (bukan template yang bisa diunduh gratis di internet).
Kemudian pastikan, satu template CV hanya digunakan untuk satu posisi atau satu lowongan pekerjaan saja. Jika kamu ingin melamar pekerjaan ke 10 posisi, ya kamu harus membuat 10 template yang berbeda.
9. Periksa Kembali CV yang Telah Dibuat
Setelah selesai membuat CV, jangan buru-buru kirim. Lebih baik baca ulang dan lihat, apakah masih ada kesalahan informasi, salah ketik, dan sebagainya. Jika perlu, perbaiki kalimat yang masih tidak enak dibaca. Untuk memastikan CV-mu sudah bagus atau belum, mintalah bantuan ke teman atau kolega agar mereka mau mengulas dan memberikan masukan positif.
Gimana, gampang, kan? Untuk bikin CV yang profesional dan menarik nggak harus pakai laptop atau komputer kok. Sekarang, kamu udah bisa bikin secara praktis pakai HP. Nggak percaya? Langsung cek di sini aja, yuk: Cara Membuat CV Online di HP, cuma 2 Menit!