Screening dalam proses rekrutmen karyawan adalah proses penyaringan dan verifikasi kebenaran data yang dicantumkan kandidat di dalam resume atau CV. Saat melakukan proses screening, perekrut melakukan verifikasi data sekaligus melakukan investigasi terkait latar belakang pendidikan, kepribadian, kemampuan/keahlian yang dimiliki kandidat.
Selain itu, dicari tahu pula ada tidaknya catatan kriminal yang pernah dilakukan kandidat dan berpotensi membahayakan reputasi perusahaan (tindak kejahatan, narkoba, atau jenis tindak kriminal lainnya). Tidak hanya dalam proses rekrutmen karyawan baru, screening biasanya juga dilakukan pada tahap seleksi promosi atau kenaikan jabatan. Ketahui juga tujuan dan proses screening interview dalam artikel ini, yuk.
Tujuan Screening Kandidat dalam Proses Rekrutmen
Beberapa tujuan rekruter perlu melakukan screening kandidat dalam proses rekrutmen, di antaranya:
- Mempercepat proses rekrutmen untuk memilih dan mendapatkan kandidat sesuai syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
- Mencari kandidat potensial dengan skill mumpuni dan kompetensi sesuai posisi yang tersedia.
- Memastikan kandidat yang terpilih adalah kandidat dengan kepribadian yang baik, tidak memiliki catatan kriminal, berperilaku baik dan sopan sesuai budaya perusahaan.
- Tindakan berhati-hati dan waspada agar tidak sampai merekrut kandidat yang salah demi keamanan dan reputasi perusahaan.
Proses Screening Karyawan
Ada 4 tahap yang harus dilakukan dalam proses screening karyawan. Berikut keempat tahapan tersebut:
1. Review Curriculum Vitae (CV)
Rekruter akan membaca dan mengulas secara cepat isi Curriculum Vitae (CV) untuk mencari data-data tertentu sesuai kebutuhan, seperti latar belakang pendidikan, IPK, keahlian, pengalaman kerja/pengalaman berorganisasi, soft skill dan hard skill, pencapaian, dan sebagainya. Selain melakukan screening CV secara manual, sudah banyak perusahaan yang menerapkan screening menggunakan Applicant Tracking System (ATS).
2. Review Cover Letter
Rekruter juga akan membaca cover letter yang dikirimkan kandidat pelamar kerja untuk mencari tahu kesesuaian potensi kandidat dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Dalam hal ini, cover letter tidak saja harus menarik perhatian, tetapi juga berisi rangkuman lengkap mengenai potensi dan kualifikasi yang dimiliki kandidat.
3. Interview Langsung atau Online
Setelah mendapatkan beberapa kandidat melalui proses screening CV dan cover letter, rekruter akan melakukan interview langsung atau secara online untuk mengenal kandidat dengan lebih baik. Beberapa hal yang dicari tahu rekruter pada tahapan interview, seperti kemampuan berkomunikasi, cara berpikir sistematis dalam menjawab pertanyaan umum yang diajukan, kesesuaian informasi verbal dengan informasi yang dicantumkan dalam CV dan resume, perilaku, kepribadian, cara berpakaian, dan sebagainya.
4. Penentuan Kandidat Terbaik
Tahap screening terakhir, rekruter mulai menentukan kandidat terbaik dari hasil 3 proses screening sebelumnya, termasuk memastikan kandidat yang terpilih tidak memiliki catatan kriminal atau jejak digital yang buruk. Setelahnya, kandidat yang terpilih akan maju ke tahap selanjutnya, yaitu user interview atau interview dengan pemimpin atau pemilik perusahaan.
Sebagai seorang HRD profesional, tentu harus memahami dan menguasai proses screening kandidat. Dengan perkembangan teknologi saat ini, HRD bisa melakukan screening secara daring dan mudah melalui Atma Business. Di Atma Business, HRD bisa screening CV, video profil, bahkan bisa chat langsung dengan kandidat. Tentunya hal ini akan membuat proses screening awal menjadi lebih efisien. Selain screening interview, HRD perusahaan juga harus paham tentang assessment. Oleh karena itu, cari tahu lebih lanjut tentang assessment di artikel berikut: Bukan Sekadar Tes, Ini pentingnya Assessment Bagi Perusahaan